Baca Berita



Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Biak Numfor Salurkan Bantuan Bibit Babi dan Pakan unt

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Biak Numfor Salurkan Bantuan Bibit Babi dan Pakan unt



Penulis : drh. Bambang Hayanto | Tanggal Publish : 19 September 2024

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Biak Numfor Salurkan Bantuan Bibit Babi dan Pakan untuk Pertahankan Swasembada Daging Babi

Ternak Babi memiliki peranan penting dalam budaya dan ekonomi masyarakat Papua. Ternak babi tidak hanya sebagai sumber protein hewani, tetapi juga memiliki makna sosial dan budaya yang mendalam. Oleh karena itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Kabupaten Biak Numfor berkomitmen untuk mendukung peternak lokal melalui pemberian bantuan ternak babi maupun pakan. Kepala dinas Immanuel Naap, SP menyampaikan bahwa langkah strategis yang diambil Dinas untuk mendukung peternak lokal melalui pemberian bantuan bibit babi dan pakan ternak dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi peternak sekaligus mempertahankan swasembada daging babi di daerah ini.

Dengan semakin tingginya permintaan daging babi, terutama dari Provinsi Pegunungan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menyadari perlunya peningkatan kualitas dan kuantitas produksi ternak. Oleh karena itu, bantuan bibit babi diberikan kepada peternak. Selain itu, pakan berkualitas juga disalurkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan ternak. Pakan yang diberikan dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi babi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas peternakan di Biak. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan drh. Bambang hayanto menambahkan bahwa Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi, tetapi juga memberikan dampak positif pada perekonomian lokal. Dengan peningkatan jumlah dan kualitas daging babi, peternak diharapkan dapat meningkatkan pendapatan mereka, serta berkontribusi pada ketahanan pangan di Kabupaten Biak Numfor. Dengan bantuan ini, peternak diharapkan semakin berdaya dan mandiri dalam menjalankan usaha mereka, menjaga kelangsungan swasembada daging babi di daerah yang kaya akan budaya dan potensi peternakan ini.

Dalam Upaya memperkuat sektor peternakan di Kabupaten Biak Numfor, Kepala Seksi Produksi Syamsuddin Ghanti, S.Pt dan Kasi Kesehatan Hewan drh. Regina Mirino secara langsung terlibat dalam proses distribusi bantuan pakan Tenak pada peternak OAP ( Orang Asli Papua) di Kampung/kelurahan Yenures, Waupnur, Fandoy, Mandala rabu 18 September 2024.  Sementara distribusi bibit babi telah dilakukan sejak tanggal 10 Agustus 2024 di distrik Biak kota, Yendidore, Samofa, Biak Timur, dan Biak utara, yang telah dilakukan CPCL. Dengan kehadiran mereka, distribusi menjadi lebih terarah dan efektif. Kepala Seksi Produksi memberikan informasi terkait pemeliharaan ternak dan pemberian pakan yang baik, sementara Kasi Kesehatan Hewan memberikan edukasi tentang cara pemeliharaan untuk memastikan Kesehatan dan produktivitas ternak. Dinas Pertanian berkomitmen untuk bekerja sama dengan peternak dalam mengembangkan budidaya yang lebih baik dan berkelanjutan. Ini diharapkan dapat mendorong mereka untuk lebih mandiri dan berdaya saing, sekaligus memastikan bahwa warisan budaya peternakan tetap terjaga, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada ketahanan pangan lokal dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Swasembada daging babi, sebuah pencapaian yang membanggakan. Melalui kerja keras para  peternak dan dukungan dari Dinas telah dapat memenuhi kebutuhan daging babi secara mandiri, bahkan setiap tahunnya bisa mengirim daging babi terutama ke Provinsi pegunungan mencapai 110 ton/tahun. Pengiriman daging babi ke luar daerah merupakan langkah strategis untuk meningkatkan ekonomi peternak lokal. Dengan menjual produk ternak ke pasar yang lebih luas, pendapatan  peternak tidak hanya meningkat, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian daerah secara keseluruhan. Ketika daging babi dari Biak dikirim ke provinsi lain, aliran uang masuk ke dalam daerah pun meningkat. Hal ini memberikan peluang bagi peternak untuk mendapatkan harga yang lebih baik, sehingga keuntungan dari penjualan dapat diinvestasikan kembali ke dalam usaha mereka. Peningkatan pendapatan ini membantu peternak untuk memperbaiki fasilitas, membeli pakan berkualitas, dan memperluas jumlah ternak yang mereka pelihara. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Immnuel Naap, SP selaku kepala Dinas menegaskan bahwa Kabupaten Biak Numfor masih tetap bebas dari penyakit African Swine Fever (ASF). Keadaan ini membuka peluang besar bagi Biak untuk menjadi sentra produksi bibit dan daging babi di wilayah Papua. Bahwa kondisi bebas penyakit ASF ini merupakan aset berharga yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan ekonomi peternak, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan di Papua." Kepala Dinas Immanuel Naap, SP juga mengimbau kepada semua peternak untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan ternak mereka agar status bebas penyakit ini tetap terjaga. Melalui kerja sama yang erat antara pemerintah, peternak, dan masyarakat, Biak berpotensi untuk menjadi pusat produksi daging babi yang berkualitas, sekaligus memperkuat posisi wilayah ini dalam peta peternakan di Papua. Terkait dengan Pengiriman daging babi tidak hanya meningkatkan kesejahteraan peternak, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Ketika pendapatan peternak meningkat, daya beli masyarakat juga akan bertambah, yang dapat mendukung usaha-usaha kecil dan menengah di sekitar mereka. Ini menciptakan efek domino yang menguntungkan bagi komunitas secara keseluruhan. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabuapten Biak Numfor berkomitmen untuk terus mendukung peternak local dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas tinggi. Dengan dukungan ini, Kabupaten Biak tidak hanya akan menjadi penghasil daging babi yang andal, tetapi juga pusat ekonomi yang berkembang di Provinsi Papua. Keberhasilan ini tidak hanya berdampak pada peningkatan produksi daging babi, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal. Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, Kabupaten Biak Numfor tidak hanya akan mempertahankan status swasembada daging babi, tetapi juga berpotensi menjadi pusat produksi daging babi berkualitas di Papua. Ke depan, diharapkan kolaborasi antara pemerintah, peternak, dan masyarakat akan terus terjalin, memastikan keberlanjutan program ini dan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat setempat. (hayanto-red)